pandakibo.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Wait For You

Karya Ayu Siska
I’ll be here… I’ll waiting here for you, so if you come here for you ‘ll find me.. I PROMISE !!

Cinta adalah ketika dia meneteskan air mata, tetapi kau masih peduli padanya.. dan ketika dia meninggalkan mu kau masih setia menunggunya.

Pagi itu hujan deras mengguyur kota ini. Saat itu laras bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ia berlari menuju luar rumah, terlihat ibundanya yang sedang menyiram tanaman ‘’bun, laras pergi dulu ya?’’ serunya ‘’hati-hati sayang! Jangan lupa bekalnya dibawa’’ ‘’baik bun!’’ ia menuju mobil pribadinya. laras diantar oleh sopir pribadi menuju sekolahnya. ‘’ah, akhirnya sampai juga’’ lega laras, ia segera menuju ke kelasnya di VIIB. Laras bersekolah di SMPN 1TUNAS BANGSA, ia juga murid berprestasi disekolah. Diantara juara yang dia raih yaitu lomba lukis dan olimpiade bahasa inggris dan bahasa jerman. Ia juga mendapat beasiswa berprestasi dari sekolahnya. Ia tinggal bersama ibundanya saat ini, ayahnya telah tiada sejak ia masih berumur 4th. Walaupun ia termasuk anak yatim, ia tak pernah menyerah untuk menjalani hidupnya walau tanpa ayah. Ia selalu membantu ibundanya untuk menjaga toko rotinya. Laras anak yang patuh pada orangtua dan tak pernah berani membantah kedua orang tuanya.
********
Wait For You
Jam istirahat tiba, laras bersama sahabatnya wina lagi bersantai ditaman sekolah. ‘’ras, aku mau ke toilet dulu ya?’’ ujar wina pada sobatnya ‘’iya deh’’ jawab laras. Ketika itu seseorang pria duduk disamping laras, pria itu seperti kelelahan. Ia minum air botolnya, keringat yang seperti membasahi tubuhnya. Laras hanya meliriknya sekejap, ia tak menyangka pria itu sangatlah tampan. Sepertinya tumbuhlah dihati laras untuk menyukainya, hatinya seperti terpikat oleh pria itu. tetapi yang membuat laras kesal, dia hanya cuek angsa saja. Begitupun tahu itu laras juga cuek-cuek sajalah sama dia. Menurutnya dia itu adalah kakak kelasnya sendiri dikelas VIIIA. 
Tak lama disana pria itu beranjak dari tempat duduk laras, ia melihat teman-temannya dan ia segera menghampiri temannya. Akhirnya wina balik lagi, ia heran melihat laras yang begitu tercengang ''hei, kenapa kau seperti kesambet hantu aja'' sambar wina ''ih, ngaco ngomong ni. Nothing kok’’ kesal laras ‘’hemm.. apa jangan-jangan gara-gara cowok tampan tadi yang berada disamping kamu itu? hayoo ngaku deh’’ ledek wina ‘’ngarang kamu ni’’ laras tambah kesal ‘’ih, jadi malu gitu tuh. Bilang aja kalo kamu naksir sama dia. Iya kan ?’’ ‘’gak usah dibahas deh’’ ,laras beranjak dan ia pergi meninggalkan wina. Wina hanya senyum sendiri melihat sikap laras gitu. Saat pulang sekolah, laras lagi menunggu jemputannya didepan gerbang sekolah. 
Tiba-tiba bola basket mendarat ke kepalanya ‘’aww!’’ rintih laras ‘’hati-hati dong, mainnya!’’ laras sambil marah. Seorang cowok mendekati laras ‘’sorry. Gue gak sengaja. Lo gak apa-apa kan?’’ ternyata cowok itu adalah cowok yang duduk disamping laras waktu istirahat tadi ‘’it doesn’t matter’’ jawab laras. ‘’boleh gue ambil bolanya kembali?’’ pinta cowok itu dan laras memberikan bola itu ‘’thanks for u’’ cowok itu tersenyum pada laras. ‘’oh ya, lo kalaras sintya dan lo anak kelas VIIB. Iya kan?’’ laras tak menyangka dia tahu semua tentang dirinya. ‘’you can know about me? Where?’’ tanya laras ‘’I know about you from riko, sorry.. riko all tells about you with me. Why? Are you angry?’’ ‘’oh, not at all’’ jawab laras. ‘’apakah kau ada waktu nanti sore?’’ laras menggeleng ‘’bisakah nanti sore kita ketemu dilapangan basket sekolah?’’ pinta cowok itu ‘’may’’ laras tersenyum ‘’ok, I waiting you. See you later’’ cowok itu kembali bermain basket. Akupun teringat sesuatu ‘’iya ampun, aku lupa nanya namanya. Duuhh, bego BGT ni..hmm,’’ laras berpikir sejenak ‘’yah, gpp deh, lagian masih ada waktu nanti sore. Jadi gak sabar ni aku’’.
********

‘’bundaaaa! Laras pergi dulu ya bun?’’ ‘’kamu mau kemana ,ras?’’ tanya bunda ‘’aku mau kerumah wina bentar’’ laras terlihat berbohong ‘’ya, sudah. Hati-hati ya ,nak?’’ pesan bunda ‘’siap , bun! Assalamualaikum’’ pamit laras lalu pergi. Sesampai di sekolah, laras melihat sicowok itu yang lagi bermain basket. Laras mendekatinya.. cowok itu melihat kedatangan laras, lalu ia mendekati laras juga. ‘’hai, akhirnya kamu datang juga’’ sapa cowok itu ‘’kamu dari tadi belum pulang iya? Kok tetap saja pakai baju olah raga gini, terus main basket lagi, gak capek dari tadi main basket mulu’’ ketus laras ‘’eh, kamu tahu. Ini sih udah biasa buat ku’’ laras tersenyum ‘’kamu manis deh,kalo senyum gitu. Oh, kita belum kenalan. Aku randi?’’ sambil mengulurkan tangannya ‘’laras’’ mereka bersalaman ‘’I know’’ singkat randi. ‘’terus, sebenarnya kamu mau ngomong apa?’’ tanya laraskembali ‘’oh, ada yang ingin aku katakan sama kamu. Aku sengaja tanya sama riko saudara kamu tentang kamu, saat itu sebenarnya aku udah tahu kamu. Sejak kamu dibangku SD, aku sering liat kamu dirumah riko. Dulu rumah ku disebelah riko. Sejak dari dulu aku dan riko memang sahabat, jadi jangan heran jika aku telah tahu kamu sebelumnya’’ jelas randi ‘’trus, riko gak pernah cerita sebelumnya sama aku’’ ‘’gak tahu deh, aku pernah bilang sama riko. Kalo aku suka sama cewek ‘’ ‘’siapa?’’ laras penasaran ‘’kamu’’ laras terdiam mendengar ucapan riko ‘’maksud kamu?’’ tanya laras ‘’iya, aku suka sama kamu’’ randi menembak laras ‘’terus? ‘’iya.. aku mau kamu jadi pacarku?’’ ‘’aku jawab sekarang?’’ ‘’itu terserah kamu. Lagian aku gak akan maksa ,kalo kamu gak mau jadi pacarku. Yang penting aku udah bilang tentang persaanku semua sama kamu’’ ‘’kalo aku jawab tidak?’’ ‘’not at all, walau aku kecewa. 
Mungkin aku bisa nerima itu’’ ‘’randi! Aku mau jadi pacar kamu’’ jawab laras ‘’are you serious?'' laras mengangguk dengan tersenyum ‘’jadi kita jadian, donk?’’ ‘’iya gitu deh’’ singkat laras tersenyum ‘’jadi kita harus manggil apa, donk?’’ ‘’manggil?’’ ‘’iya’’ laras terdiam ‘’diam sih? Bingung iya?.. gimana kita panggil caca bebeb?’’ ‘’boleh’’ laras tersenyum. ‘’eh, kamu bisa main basket?’’ tanya randi ‘’bisa’’ ‘’main, yuk?’’ ajak randi. Mereka bermain basket berdua sampai tiba larut malam.
********

Jam istirahat disekolah, laras duduk bareng wina diteras sekolah. ‘’win, ada mau aku ceritain sama kamu ,nih’’ kata laras ‘’what is that?’’ ‘’mungkin ini gak seperti yang kamu bayangkan. Ak tuh udah jadian sama kak randi, cowok yang kemarin duduk disebelah ku ditaman itu loh’’ ujar laras ‘’hah! Serius? Katanya kamj gak suka sama dia. Kenapa sekarang kamu terima dia saja jadi cowok kamu?’’ ‘’itu kemarin, kalo sekarang sih…’’ ‘’cieee.. cieee… seneng nih’’ ‘’tahu aja deh’’. ‘’beb, aku anterin kamu pulang ya?’’ kata randi pada laras ‘’boleh’’ laras berbonceng pada sepeda randi. ‘’sekarang kita mau kemana dulu?’’ tanya randi ‘’kita ke toko bundaku dulu deh’’ ‘’oke’’. Sesampai ditoko bunda laras ‘’laras, ada teman kamu nih’’ sapa bunda ‘’iya bun. Namanya randi. Ran, ini bundaku’’ ‘’randi, tante’’ sapa randi pada bunda laras ‘’ganteng, deh! Ayo duduk.. bunda siapin lunch dulu buat kalian’’ bunda masuk kedapur. Laras dan randi duduk dibangku yang disediakan ‘’kenapa kamu gak jujur sama bunda kamu?kalo aku ini pacar kamu’’ ketus randi ‘’sorry, aku tu gak boleh pacaran sama bunda’’ ‘’oh, aku ngerti kok’’ ujar randi. ‘’nah! lunch udah siap! Kalian lunch dulu ya? Bunda tinggal dulu’’ ujar bunda ‘’makasih, bun’’ kat laras. ‘’ayah kamu mana?kok, aku lihat cuman bunda kamu saja?’’ tanya randi ‘’ayah? Saat aku masih TK, ayahku udah tiada. Dia meninggal karena penyakit jantungnya’’ ujar laras seraya meneteskan air matanya. ‘’ups! Sorry? Kalo pertanyaanku membuatmu sedih’’ kata randi ‘’gak apa-apa’’ singkat laras sambil mengusap air matanya. ‘’ras, aku pamot dulu iya? udah hampir hujan ni’’ pamit randi ‘’iya sudah, hati-hati dijalan’’ ‘’tante! Saya pamit dulu’’ ‘’oh, hati-hati nak randi!’’ pesan bunda laras. Randi pergi dengan mengendarai motornya. ‘’laras, bunda mau bicara sebentar sama kamu’’ pinta bunda ‘’apa bun?’’ ‘’kamu ingat kan? Pesan ayah, jika kamu tak boleh pacaran. Setelah lulus SMA nanti?’’ ketus bunda ‘’laras masih ingat ,bun’’ ‘’bagus kalo gitu. Sana masuk! Jangan lupa belajar’’ bunda mengingatkan. Laras pun masuk kerumahnya disebelah toko bundanya sendiri.
********

3tahun kemudian, laras telah menginjak SMA. Ia bersekolah disekolah yang sama dengan kekasihnya randi, di SMA 2 BAKTI LUHUR. Ia masih duduk dikelas X-1, sedangkan si randi dikelas XI-IPA1. Mereka telah 3tahun berpacaran, tetapi tak lama kemudian. Randi pindah ke jogja, ia ikut dinas papanya disana. Randi tak sempat pamit dengan laras. Ia tak mau melihat laras menangisi dirinya, karena melihat dirinya akan pergi meninggalkannya. Ia bermaksud mengirimi laras surat darinya, dan menitipkan ke teman dekatnya kayla. Saat itu pelajaran dikelas laras telah usai. ’’nih’’ kayla menyodorkan sebuah surat pada laras ‘’apa ini?’’ tanya laras heran. ‘’baca aja dulu” ketus kayla, laras membuka surat itu secara perlahan. Ia membacanya dengan penuh menghayati.

Dear kalaras sintya,
Malam ini, malam yang tak berarti bagiku. Ku terjatuh bagai yang putus asa. Sekilas wajah itu selalu berada dipikiranku ini. Aku tak bisa menghapus senyuman dan kenangan yang pernah dilalui. Namun, tak bisa kupungkiri jika kini aku harus meninggalkanmu. Aku pikir, hubungan ini tak pantas untuk berjalan lagi. Dan aku tak mau membuatmu sedih dan terluka olehku. Dirimu disana dan diriku disini, kita saling beerjauhan. Aku ingin waktu ini seperti dahulu lagi,
namun waktu telah berputar. Aku harap, dirimu kan baik-baik saja disana. Take good care your self, maafkan aku?
From: randy anggara

‘’kay, sebenarnya randi kemana? Kenapa dia gak bilang sama aku’’ laras menahan tangis. ‘’sorry ras, randi gak sempat bilang sama lo. Dia gak mau aja, kalo lo terlihat sedih didepannya. Saat dia pergi ninggalin lo, dia ikut papanya dinas ke jogja’’ kata kayla ‘’terus?’’ ‘’terus, yaaa.. dia pindah disana dan menetap disana’’ laras menangis ‘’ras, lo jangan sedih gini dong’’ kata kayla berusaha menenangkan laras. ‘’gimana gue gak sedih kay, randi pergi ninggalin gue. Dan gue masih sayang sama dia, gue gak mau dia ninggalin gue gitu” ‘’ras, gue tahu gimana sakitnya perasaan lo. Gue juga cewek, gue juga udah beberapa kali ngalamin kejadian sama seperti lo. Tapi tuh gue berusaha tegar dan gue gak putus asa ngejalanin hidup baru. Tanpa orang-orang yang gue sayang dan ninggalin gue gitu aja’’ kata kayla ‘’mungkin ini hal yang terburuk bagi hidup gue. Bener juga yang lo katakan kay, gue harus tetap tegar dan gak boleh putus asa. Dan gue harus tetap semangat buat ngejalanin hidup ini’’ seru laras ‘’nah, gitu dong! Itu baru sobat gue. Dan lo harus lupain masa lalu lo, yang hanya bisa ngebuat lo sedih gini. Dan lo masih punya masa depan yang cerah, dan lo gak boleh mensia-siakan itu. lo harus yakin, jika lo bisa bahagia tanpa dirinya. Don’t be sad, keep your spirit!’’ seru kayla. ‘’lo memang sohib terbaik gue, kay’’ laras memeluk kayla.
********

Hari demi hari, 3tahun di SMA telah usai. Kini anak kelas 3 SMA 2 BAKTI LUHUR, menyambut gembira akan kelulusan mereka. Kini nilai terbaik dipegang oleh kalaras sintya dengan nilai 9,2 dan menduduki peringkat 1. Kini laras sangat bahagia dengan atas keberhasilannya. Ia juga keterima PMDK di universitas gajah mada(UGM). Ia memilih kuliah disana, karena bundanya menerima kerjaan baru disana. Sedangkan kayla, ia kuliah diluar negeri tepatnya dilondon. ‘’iyaaa, kita gak bisa ketemu lagi dong..hmm’’ laras menghela nafas ‘’don’t worry! Kita kan masih bisa saling contac, iya kan?’’ kata kayla ‘’oke, janji ya?’’ ‘’yup’’ dengan tersenyum. Hari ini adalah hari pendaftaran ulang dikampus laras. Laras menuju kampus bersama riko sepupunya, riko juga kuliah disana. Setelah mengurusi daftar ulang, laras menuju riko ‘’rik, makan yuk? Laper nih gue’’ ajak laras ‘’ memang kebiasaan lo, suka makan tapi tetap saja lo terlihat kurus gitu’’ ledek riko ‘’yeeee, biarin saja kali. Ketimbang lo gendut gitu, weee’’ cibir laras. Mereka pun mampir disebuah tempat makan dikantin kampus. ‘’riko!’’ seru laras ‘’ada apa?’’ jawab riko ‘’lo tau gak?’’ tanya laras ‘’tahu apa?’’ sambar riko ‘’ih, gue belom selesai ngomong! Lo tau gak? Kabarnya randi sekarang’’ kata laras ‘’kenapa? Lo kangen sama dia’’ kata riko ‘’iya sih, tapi lo jangan salah sangka dulu. Gue cuman kangen doang dan itupun gak lebih’’ ujar laras ‘’cius ni?’’ rayu riko ‘’biasa aja deh’’ kesal laras ‘’sorry non? gak usah marah gitu dong, mukanya. Ntar cantiknya malah kabur lagi’’ ledek riko ‘’bisa aja deh’’ senyum laras. ‘’lagian gue itu gak tahu sama sekali kabarnya randi gimana sekarang, randi itu udah lama gak ngehubungin gue lagi,ras’’ kata riko. Laras terdiam ‘’oh begitu’’ jawabnya lemas. ‘’btw, lo masih ada perasaan lagi sama randi?’’ tanya riko ‘’gak, lupain deh!’’ ketus laras. Mereka pun kembali kerumah masing-masing, laras masuk kekamarnya. 
Ia mengambil sebuah foto dirinya bersama randi sewaktu ia masih pacaran dahulu. Ternyata foto itu masih disimpan olehnya disebuah kotak pink. Ia membukanya dan mengambil sebuah foto itu, ia mengingat masa lalunya dahulu sewaktu ia bersama randi. ‘’ran, lo dimana sih? Gue kangen sama lo. Seandainya saja tuhan mepersatukan kita kembali seperti dahulu. Sebenarnya, gue masih sayang sama lo. Gue masih disini dan masih nungguin lo, ran’’ kata laras. Ia meletakkan foto itu, dan kembali ke tempat tidurnya semula. Saat itu laras berada disebuah tempat, tempat itu seperti taman yang indah. Ia mengenakan gaun berwarna putih seperti layaknya cinderella. Laras berjalan ditaman itu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara aneh. Suara itu seperti anjing yang menggong-gong. 
Dugaan laras sangat benar, ternyata suara itu adalah suara anjing. Lalu, anjing itu berlari kearah laras. Anjing itu seprti mengejarnya. Laras lari ketakutan, ia terus berlari dan berlari. Sampai di penghujung jalan, laras berhenti ia tak bisa kemana-mana lagi. Dibawahnya terdapat jurang yang amat dalam. Anjing itu terus mengejar laras, hampir anjing itu mendekati laras. Laras tak punya cara lain, ia memilih jatuh ke jurang. ‘’aaaaaaa !!’’ teriakan laras menggema dasar jurang. Tiba-tiba ‘’bruuk’’ lars jatuh kepelukan seseorang. Laras menatap orang itu, orang itu ialah randi mantan kekasihnya. Laras pun terbangun dari tidurnya, ternyata ia hanya mimpi saja. 
Ia pikir randi akan kembali dikehidupannya. ‘’randi !aku mau kamu kembali lagi bersamaku. Seperti dahulu, disaat kita bersama’’ tangis laras. ‘’ran, kenapa aku gak bisa ngehapus kenangan kita berdua? Kenapa ran!? Aku gak mau kehilangan kamu. Aku masih sayang sama kamu’’ kata laras dengan meneteskan air matanya. Keesokannya dikampus, laras berjalan menuju kantin kampus. Sesampainya disana, matanya tertuju sesuatu. Ia seperti melihat sesosok orang yang ia kenal. Ia mendekati orang tersebut, ‘’hai’’ sapa laras, orang itu menoleh ‘’laras? Kamu laras, kan’’ jawabnya ‘’wina? Aku masih gak nyangka kita bakal ketemu lagi’’ senyum laras ‘’iya ras, aku juga. Kamu terlihat beda sekarang’’ ‘’beda? Beda kenapa?’’ tanya laras ‘’kamu terlihat tambah cantik saja sekarang. It’s beautiful’’ puji wina ‘’thanks’’ ‘’ras, kamu ngambil jurusan apa?’’ tanya wina ‘’sastra inggris. Kamu?’’ ‘’kalau aku sih, ilmu fisika dan matematika’’ ‘’waw! Pintar amat ya? Coba kalau aku seperti kamu. Kayaknya tuh materi gak akan nyangkut diotakku’’ senyum laras ‘’bisa aja kamu. Kamu kan emang paling gak suka sama yang berbau hitung-hitungan gitu’’ ‘’eh, iya sih’’ candanya. ‘’eh, kamu lagi apa disini?’’ kata laras ‘’nih, lagi meneliti’’ jawab wina ‘’meneliti apa?’’ ‘’kamu tuh ya, nanya aja mulu. Ganggu konsentrasi aku aja nih’’ ‘’ih, iya deh sorry. Eh, aku mau ke kelas dulu ya? Soalnya nih jam kuliah ku’’ ‘’iya deh ras, hati-hati ya? Ntar kita ketemu lagi, oke’’ seru wina ‘’oke friend!’’ jawab laras. Ia segera kembali ke kelasnya. Dikelas, tiba-tiba laras menerima pesan dihandphonenya. Pesan itu dari wina sahabat smpnya.

From: wina
Ras, ntar plg kuliah. Ak tgu km di taman kampus ya?

Laras membalas pesan dari wina itu. pulang kuliah, laras pergi menuju taman kampus. Hampir dia sampai, tiba-tiba ‘’duukkk’’ kepala laras terkena bola basket ‘’aww’’ seru laras. Seseorang pria menghampiri laras ‘’sorry, boleh aku ambil bolanya?’’ seru pria itu dan laras menoleh ia seakan terkejut melihat pria itu. ternyata pria itu randi, mantan kekasih yang selalu laras tunggu sejak dahulu. ‘’randi?’’ kata laras ‘’laras’’ sejenak mereka terdiam. ‘’ras, aku gak nyangka kita bisa ketemu lagi’’ kata randi ‘’same’’senyum laras ‘’aku sangat seneng banget! Bisa ngeliat kamu lagi. Oh ya, kamu kuliah dijurusan apa?’’ tanya randi ‘’sastra inggris. Kamu sendiri?’’ kata laras ‘’aku diarsitek. Eh, aku kesana dulu iya?’’ ‘’iya’’. Randi kembali bermain basket bersama teman-temannya. Laras segera menghampiri wina ditaman. ‘’sorry win, aku telat?!’’ laras menghela nafas ‘’kebiasaan nih’’ ucap wina ‘’ada apa sih? Kamu manggil aku kesini?’’ tanya laras penasaran ‘’aku mau nanya sama kamu’’ ‘’apa, win?’’ ‘’kamu udah break sama randi?’’ tanya wina. Pertanyaan itu membuat laras terdiam ‘’kenapa diam?’’ wina bertanya lagi ‘’iya win, lagian itu udah dulu? Pas aku sma’’ kata laras ‘’kenapa harus putus?’’ ‘’dia pergi ikut ayahnya keluar kota’’ ‘’oh, begitu’’ singkat wina. ‘’kamu ngajak aku ketemuan, hanya menanyakan soal itu doang?’’ ujar laras ‘’iya gitu deh, abisnya aku kurang percaya gitu’’ ‘’emang kamu tahu dari mana?’’ tanya laras ‘’dari riko’’ ‘’emang tuh anak’’ kesal laras ‘’why?’’ ‘’nothing! Aku pergi dulu iya?’’ kata laras dengan berdiri ‘’buru-buru amat sih?’’ ujar wina ‘’ada urusan’’ singkat laras. ‘’kamu mau pergi bukannya marah sama aku kan?’’ wina mendekati laras ‘’gak kok, emang aku ada urusan. Bukannya aku marah sama kamu’’ kata laras ‘’ras, aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Memang itu menyakitkan, kita ditinggal dengan orang kita sayang’’ ‘’udahlah, win! Gak penting urusin itu lagi’’ laras berusaha menyimpan tangisnya. ‘’ras, aku tahu gimana caranya agar kamu itu gak sedih lagi mikirin si randi’’ wina memberi masukan ‘’apa?’’ laras penasaran. ‘’ntar malam kamu ada waku gak?’’ ‘’maybe’’ ‘’kalau kamu bisa, kita ketemu di café. Gimana?’’ kata wina ‘’what for?’’ ‘’masa gak ngerti juga sih, ras. Ntar aja deh, kamu tahu sendiri. Oke?!’’ seru wina ‘’oke’’ jawab laras.
********

Malam itu laras bersiap-siap kecafé, untuk bertemu wina sahabatnya. Ia pun berangkat dengan mobilnya sendiri. Tiba dicafe, laras menghampiri wina yang sudah menunggu dirinya 5menit yang lalu. ‘’hai, win! Sorry aku telat lagi’’ seru laras ‘’nyantai aja’’ singkat wina. ‘’terus, kamu mau ngomong apa sama aku?’’ tanya laras ‘’ntar lagi dia datang’’ kata wina. ‘’datang? Siapa?’’ laras penasaran ‘’liat aja ntar’’ sinis wina. Tak lama kemudian, seorang pria menghampiri mereka. Pria itu seperti orang luar negeri ‘’hai, win?’’ sapa pria tersebut sambil cipika-cipiki dengan wina. ‘’sa, kenalin ini laras. Yang aku ceritain itu!’’ seru wina. ‘’esa’’ berkenalan dengan laras ‘’laras’’. ‘’ayo duduk!’’ wina mempersilahkan ‘’eh, aku ke temanku dulu ya? Barusan aku ada janji nih, kalian ngobrol aja berdua’’ alasan wina ‘’tapi, win’’ kata laras ‘’kamu jangan sia-sia kan kesempatan ini, ras’’ bisik wina dan ia pergi meninggalkan laras dan esa, yang lagi duduk berdua. ‘’ras, kamu terlihat cantik malam ini’’ esa memuji ‘’makasih’’ senyum laras. ‘’oh ya, kamu satu kampus dengan wina?’’ laras mengangguk ‘’satu fakultas?’’ ‘’gak , wina diMIPA kalau aku diSASTRA’’ jawab laras sedikit gugup. ‘’oh begitu’’ laras mengangguk ‘’kamu baru putus sama pacar kamu ya?’’ ‘’wina pasti udah cerita sama kamu. Itu sih udah dulu waktu aku sma’’ ujar laras ‘’oh’’ singkat esa. ‘’esa, aku mau pergi dulu iya? Soalnya aku banyak tugas kuliah’’ laras berdiri dan pergi. Setelah laras pergi, wina menghampiri esa yang lagi duduk sendiri. ‘’esa! Gimana sih kamu, harusnya kamu antar dia dong. Bukannnya malah biarin laras pergi sendiri’’ wina kesal ‘’win, tadi aku mau bilang gitu. Tapi, larasnya keburu pergi win’’ kata esa. Dibawah pohon dibelakang rumah, laras duduk sendiri dengan bernyanyi dan bermain gitar.

_Lagu merindu_
Ku teringat disaat dahulu kita saling bersama. Bercanda dan tersenyum, hatiku sangatlah senang berada didekatmu. Kini kau telah tiada, kau bukan menjadi milikku lagi. Kau pergi, jauh dan jauh meninggalkan ku. cinta.. dimanakah senyummu dahulu yang pernah ada untukku. Aku sangat merindukanmu, ku berharap kita kan bersama lagi seperti dahulu. I promise, I’ll here always waiting, my love..
‘’laras! Laras!’’ bunda laras memanggil. Laras segera menghampiri bundanya ‘’iya bun, ada apa?’’ tanya laras ‘’ini ada telfon dari teman kamu’’ ‘’siapa, bun?’’ laras mengangkat telfonnya. ‘’halo’’ sapa laras ‘’halo, ras’’ ‘’ini siapa iya?’’ tanya laras ‘’ini aku randi’’ laras terdiam saat mendengarnya ‘’kamu?’’ laras ragu ‘’iya ras, when we were parting, I felt lonely without you. My life fell empty, now I aware if you meant for me. I regret.. because hurt your heart, I wish.. we can back as if former’’ kata randi ‘’I can’t backing to you. I think, we should be best friend. Sorry..’’ laras menjawab ‘’it does’nt matter’’ ‘’randi, I just wanna say’’ ‘’what?’’ tanya randi. ‘’I still love you, but former that.. while times just our have’’ ‘’ok, I can undrestand’’ hati randi mersa kecewa. ‘’larass!’’ bunda laras memanggil ‘’I’m sorry, I must close my phone. Because I still busy, bye’’ laras menutup telfonnya.
********

Setahun telah berlalu, kini laras telah berumur 20th ia makin dewasa. Saat itu randi merayakan kelulusannya, ia sangatlah gembira atas prestasinya. Laras menatap kebahagiaan diwajah randi, dia ikut bangga. Randi menghampiri laras, ‘’ ras, aku mau ngomong sama kamu’’ ujar randi, ia membawa laras ke tempat yang agak jauh dari keramaian. ‘’ngomong apa?’’ tanya laras ‘’ras, sebentar lagi aku udah keluar dari universitas ini’’ ‘’why? Bukannya kamu bangga dengan keberhasilan kamu ini. Aku juga ikut bangga’’ ‘’tapi aku gak akan bangga jika gak ada kamu, ras. Bersamamu aku tambah semangat!’’ ‘’gak apa-apa! Aku bisa ngerti, kok. Sebentar lagi kamu mau kerja atau mau nerusin kuliah?’’ ‘’aku mau nerusin kuliah di UI’’ ‘’wah, bagus dong, kamu bisa kuliah dijakarta’’ laras tersenyum. ‘’aku pergi dulu! Kamu baik-baik disini. Suatu saat aku bisa kembali denganmu’’ seru randi, ia menuju mobil bersama keluarganya dan pergi. Laras tak bisa menahan tangisannya, ia meneteskan air matanya. Wina sahabatnya menghampiri laras ‘’ras! Kamu kenapa? Apa ini gara-gara randi?’’ tanya wina ‘’lupain!’’ kata laras ‘’ras, esa mau ketemu sama kamu’’ ‘’dimana, win?’’ ‘’kantin, sekarang! Aku harap kamu bisa menemuinya’’ kata wina ‘’oke! aku kesana’’ laras menghampiri esa dikantin. Ia menemui esa ‘’udah lama nunggunya?’’ laras memulai ‘’lumayan, silahkan duduk!’’ esa mempersilahkan laras ‘’ada apa? Kamu ngajak ketemuan’’ seru laras ‘’ aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Ini tentang isi hatiku sebenarnya’’ laras menunggu esa melanjutkan ngomongnya ‘’aku sayang sama kamu, kamu mau jadi pacarku?’’ esa menembak laras ‘’maaf sa, aku gak bisa’’ laras menolak ‘’kenapa?’’ ‘’aku mau konsen dulu sama kuliah, gak mau pacaran’’ ‘’aku bisa nungguin kamu!’’ kata esa ‘’tapi aku gak mau sama kamu. Lebih baik kita temenan aja!’’ laras beranjak dan pergi dari sana.
********

Setahun telah berlalu, kini laras merayakan keberhasilannya. Ia telah lulus dari kuliah S1, ia mendapat gelar sarjana sastra S.S. ia sangatlah gembira dan memeluk bundanya ‘’makasih bunda! Berkat dukungan bunda laras jadi berhasil. I love mom!’’ mencium pipi bundanya ‘’selamat ya nak!’’. Wina mendekati laras ‘’ras, aku ngomong! Ini soal randi’’ bisik wina, wina membawa laras ke tempat jauh dari keramaian. ‘’apa win?’’ tanya laras penasaran ‘’ini ada surat dari randi! Tapi aku minta, setelah kamu baca surat ini. Kamu janji gak akan sedih lagi, kamu jangan putus semangat. Janji ya?’’ ucap wina ia memberikan surat itu ke laras. ‘’aku janji, win!’’ kata laras ‘’ya udah! Aku pergi dulu’’ wina pergi meninggalkan laras. Laras membuka surat itu dan membacanya..

Dear: laras
Congratulation! Atas semua keberhasilanmu ,ras. Aku harap kamu bisa menggapai cita-cita mu nanti. Ras, sebelumnya aku mau bilang sama kamu. Aku minta maaf atas semua kesalahanku. Aku mau bilang sesuatu sama kamu, aku harap kamu gak akan sedih untuk mendengarnya. Sebelum aku menulis surat ini, aku telah menikah dengan wanita lain. Aku tahu aku salah, karena dihatiku masih sayang kamu. Tapi aku terpaksa melakukan ini semua, karena wanita itu mengidap penyakit kanker. Jadi aku gak tega, ayahnya berpesan.. bahwa hanya akulah yang akan menyelamatkan nyawanya. Akulah semangat dihidupnya, laras jaga dirimu baik-baik disana. Semoga kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik dariku. Laras, I love you!
Salam manis: Randi
 
Laras tak bisa menahan tangisnya, ia menangis. Air matanya selalu mengucuri pipinya.
Aku pernah bilang dihatiku, jika aku akan menunggunya sampai ia kembali padaku. Tapi kini ia telah tiada untuk bersamaku. Aku harus bisa melupakannya. Masih banyak cinta yang lain yang harus dikejar. Karena jodoh itu pemberian dari tuhan, aku harus semangat menjalani hidupku tanpa ada dirinya. Aku yakin aku pasti bisa!

Love..
Leave my soul without regret. Leave the pain within my heart. Heal the wounds with your touch no more. I guess it’s time for you to die. Good bye-little bird. For you won’t fly :)

THE~END

PROFIL PENULIS
Nama: Ayu sisca irianti
Nama panggilan: Ayu
Kota asal: Situbondo
T-Lahir: 6-april-1997
Sekolah: Man2
Hobi: Menulis, mengarang, melukis, membuat karya, nyanyi
Twitter: @sieska_ayu10 & @sieska16
Facebook: rsieska@rocketmail.com
Email: rsieska@rocketmail.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar