Panda Kibo Blog

Menjelang liburan seperti sekarang, di dalam pikiran kita, pasti sudah terbayang betapa serunya liburan bareng para sobat. Main-main di pantai, nyanyi bareng sepanjang perjalanan, wah pokoknya asyik! Tapi, begitu berhadapan sama dunia nyata, hmm… boro-boro bikin rencana perjalanan sama sobat, izin dari ortu saja belum didapat. Kalau begini keadaannya sih, sama juga bohong!

Eits, jangan keburu pesimis, ah. Soalnya nih, kalau kita mau sedikit berusaha dan pakai trik dalam mengambil hati ortu, izin liburan itu, bukan nggak mungkin ada di tangan kita. Ini dia caranya!

Jadi Anak Baik-baik
Kalau ortu belum mau memberikan izin, tandanya mereka belum 100% percaya sama kita. Coba bikin mereka percaya dengan menunjukkan perilaku yang baik. Misalnya, jadi lebih mandiri dan bertanggung jawab sama diri sendiri. Lambat laun, mereka pasti melihat perubahan yang ada di diri  kita.

Bikin Rencana yang Matang
Kali ini, coba ajukan izin liburan kita lengkap dengan rencana perjalanan selama liburan itu. Mulai dari berapa lama kita pergi, transportasinya gimana, menginap dimana, apa yang bakal kita lakukan di sana, sampai nomor kontak lain yang bisa dihubungi saat kita lagi sulit dihubungi (karena susah sinyal, misalnya). Jangan lupa, utarakan semuanya dengan jujur tanpa ditutup-tutupi, ya.

Bekali dengan Pengetahuan
Kuasai sebanyak mungkin pengetahuan tentang rencana perjalanan kita ini. Misalnya, cuaca di tempat itu, seperti apa karakter masyarakat yang ada di daerah yang kita tuju, dan objek wisata apa yang ada di sana. Siapa tahu, mama dan papa jadi tertarik lalu mengajak keluarga berlibur bersama. Hehehe…

Kenalkan Ortu Sama Sobat
Penting banget buat ortu, untuk tahu siapa dan seperti apa teman seperjalanan kita nanti. Karena di tangan teman-teman kita inilah, ortu akan menaruh kepercayaannya. Jadi, ajak dong para sobat untuk kenalan dan kongkow di rumah. Saat ngobrol santai dengan ortu, selipkan juga cerita tentang sobat kita ini, biar mereka makin kenal dan familiar.

Janji shopping bareng akhir pekan ini dibatalkan lantaran sobat ikut acara keluarga pacarnya. Terus sekarang, tiap pulang sekolah sobat lebih sering bareng pacarnya. Waktu curhat dan teleponan kita dan sobat pun berkurang jauh. Semenjak punya pacar sepertinya sahabat kita lebih memilih cowoknya ketimbang yang lain, termasuk kita. Hiks... Lantas, apa yang kita harus dilakukan? chekidut.

Tenang, hubungan persahabatan bisa tetap baik-baik saja, kok. Untuk itu, kita harus memperhatikan yang berikut ini:

• Pahami bahwa persahabatan bukan berarti si sobat milik kita atau sebaliknya. Selain kita, tentu sobat masih memiliki orang-orang terdekat, seperti pacarnya.
• Terkait dengan poin pertama, jangan jadi egois dan meminta ia untuk memilih antara kita dengan pacarnya.
• Jika sobat mengabaikan kita karena fokus dengan pacaran, berikan ia waktu. Mungkin ini hanya euforia sesaat karena dia baru saja jadian.
• Supaya sobat nggak terus-terusan batalin janji dengan kita, pastikan jadwalnya terlebih dahulu sebelum bikin janji. Minta juga supaya ia memberitahu rencananya pergi dengan kita pada pacarnya.
• Ajak juga teman lain saat janjian. Alhasil, jika sahabat membatalkan karena ada acara dengan pacarnya, rencana kita nggak perlu ikutan berantakan
• Mendekatlah dengan sobat lain. Tujuannya, bukan untuk menggantikan sahabat kita tersebut, tapi agar kita nggak kesepian serta tergantung dengan si sobat saja.
• Berusahalah untuk mengenal pacar sobat kita itu. Segala sesuatunya akan berjalan lebih mudah jika kita akrab dan kompak dengan cowoknya si sobat.
• Kita juga bisa bicara dari hati ke hati dengan sobat untuk membahas masalah ini. Siapa tahu selama ini ia nggak “ngeh” telah menjauh dari kita dan butuh diingatkan. 

Seandainya saja kita punya kemampuan telepati yang bisa membuat kita mengerti segala sesuatu pacar. Jadi, kita bisa mendeteksi keadaan mood pacar, kado yang akan disukainya, bahkan bisa menebak saat ini pacar sedang melakukan apa. Eh, meskipun nggak dianugrahi kemampuan telepati, tapi kita bisa kok mengetahui segala hal tentang pacar kita. neh caranye:
Mari Bertanya

Untuk tahu segala macam tentang pacar, kita harus rajin bertanya ke sumber-sumber terpercaya. Sumber terpercaya itu adalah orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan para sahabat pacar kita. Keluarganya bisa kasih tahu tentang kebiasaan pacar di rumah dan makanan favoritnya. Sedangkan dari para sahabatnya, kita bisa tahu tentang hobi, musik, tokoh idola atau hal-hal yang belum pernah ditunjukin pacar ke kita. Kalau jago menginterogasi mereka, rahasia terdalam pacar pasti bisa terbongkar. 
 
Perhatikan Baik-baik

Cara yang kedua adalah memperhatikan pacar kita dengan lebih teliti. Misalnya, pas lagi makan bareng, kita lihat menu pesanan favorit pacar. Atau pas lagi nemenin beli baju, kita perhatiin juga dia suka baju model apa dan ukurannya berapa. Dengan lebih perhatian sama perilaku pacar, kita juga akan jadi tahu tanda-tanda pacar kita lagi marah, sedih, senang, jahil ataupun ngambek.  

Lebih Peka

Kalau ingin mengasah kemampuan telepati cinta, otomatis kita harus bisa lebih peka sama keadaan pacar kita. Kalau pacar lagi mau curhat, dengerkan baik-baik, jangan malah sibuk sama urusan sendiri. Lalu kita juga harus peka saat pacar sudah menunjukan ketidaksukaan terhadap sesuatu, jadi kita bisa menghindari hal-hal yang bikin pacar bete.

Bikin Ensiklopedia

Nah, langkah selanjutnya adalah membuat buku ensiklopedia tentang pacar kita. Isinya adalah hasil penelitian tentang sang pacar. Buku ini penting supaya kita nggak lupa sama semua hasil temuan kita. Percuma dong kita udah capek-capek usaha, tapi nggak bisa dipraktekan karena lupa. Tapi, jangan sampai buku ini ketahuan sama pacar ya, nanti dia tahu lagi rahasia kemampuan telepati cinta kita.

Jatuh cinta memang bisa bikin orang lupa segalanya. Rasanya, pengin banget selalu menunjukkan kasih sayang kite ke pacar, dimana saja dan kapan saja. Sampai-sampai, kite lupa sama orang-orang di sekitar kita karena asyik berdua. Padahal, kalo lo mau sedikit sadar, ada lho orang-orang yang terganggu sama sikap kita tadi.

Nah, berhubung kite nggak tinggal sendirian di planet ini, yuk sami-sami menjaga sikap saat pacaran. Terutama di tempat umum berikut ini, neh ane kasi tau..:
 
Di Sekolah

Jangan ambil resiko, bermesraan sama pacar di tempat yang satu ini. Pertama, karena sekolah adalah tempat buat belajar (bukan pacaran) inget noh.. Kedua, tindakan kite ini bisa memicu gosip di kalangan teman bahkan guru. lo Nggak mau kan, dikenal jelek di sekolah sendiri?

Di Tempat Umum (Bioskop, Mal, Taman Bermain)

Karena lebih bebas dan (rasanya) nggak ada yang mengenal kite, biasanya kita suka lebay n alay mengekspresikan kasih sayang di tempat ini. Padahal, kalo kite sampai berlebihan mengumbar kasih sayang di sini dan ada orang yang nggak suka, hmm… bukan nggak mungkin nasib kite justru berujung di pos keamanan setempat. wkwkwkkwkk..

Di Transportasi Umum (Bus, Angkot, Kereta)

Demi alasan keamanan, kite dan pacar melegalkan adegan ‘menempel’ ke pacar saat berada di kendaraan umum. Oops! Harap diingat, kendaraan yang kita naiki itu, space-nya terbatas. Jika kita terlalu ‘rapat’ ke pacar, jangan marah ye, kalo semua penumpang melemparkan tatapan sinis kepada kite.

nah jadi, kalo lo smua pada pcaran dpan umum, harus ati ati ye.. jgn sampe malah org yg pade ngeliat kite dgn muka sinis.. wo0w.. kaga' deh.. ocey,.

Sebenarnya sobat kita ini adalah teman yang baik. Tapi, dia punya satu kekurangan, yaitu sangat mendominasi kita dengan keinginannya. Mau jalan atau nongkrong, selalu harus di tempat favoritnya. Pas nonton bareng pun harus pilih film yang dia suka. Kalau lagi ngobrol, pasti dia yang mendominasi pembicaraan. Harus cepat diatasi, nih sebelum kita mulai capek berteman dengan dia. ini nih caranya.. cekidot..

• Coba sekali-kali kita tolak kemauannya. Kalau dia mulai ngajak kita jalan atau nongkrong ke tempat yang kita tak suka, bilang aja kalau kita lagi nggak mood jalan ke sana. Tapi jangan lupa kasih pilihan tempat lain yang lebih oke.
• Jika dia mulai mendominasi pembicaraan, langsung saja kita sela dengan kata-kata kita. Memang agak nggak sopan, tapi itu akan membuat dia sadar bahwa sudah saatnya ia bergantian bicara.
• Tantang dia untuk mengikuti permainan seminggu menahan ego. Jika dia bisa bertahan selama seminggu nggak memaksakan keinginannya, maka kita akan membanjiri dia dengan pujian selama seminggu juga.
• Pinjamkan dia buku atau film-film kartun lucu yang bercerita tentang makna persahabatan seperti Madagascar atau Ice Age. Mungkin dengan begitu dia jadi sadar kalau persahabatan sejati itu adalah saling mengisi, bukannya mendominasi.