pandakibo.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pengkaderan Bagi Mahasiswa Baru (Tugas TKI)

Gianda Almyra Lois
10151017


Pengkaderan (pengaderan) adalah sesuatu yang mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi atau sebuah badan atau juga dalam sebuah perusahaan. Perbedaannya hanya terletak pada persoalan metodologi. Pengkaderan (pengaderan) yang baik adalah pengaderan yang mampu menjawab tantangan zaman. Untuk itu metode pengkaderan dari tahun ke tahun mungkin saja berubah, jika dianggap tidak relevan lagi (tidak mampu menjawab tantangan zaman).

Pengkaderan itu sebenarnya sama dengan training/ pelatihan-pelatihan pada sebuah perusahaan. Pengkaderan dalam sebuah organisasi dan pelatihan-pelatihan pada perusahaan, keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan mutu SDM agar mampu menyesuaikan diri dengan iklim organisasi, dan di kemudian hari diharapkan mampu ikut memajukan organisasi maupun perusahaan.

Pengkaderan di organisasi adalah batu-batu loncatan yang dapat membuat kita berproses menjadi lebih baik jika kita berhasil melewatinya.

Pengkaderan juga berfungsi sebagai sarana memperkenalkan lingkungan kepada mahasiswa baru dan saling menggenal antar sesama mahasiswa baru (masa orientasi). Pengkaderan juga pada hakikatnya adalah sebuah hal yang penting di dalam suatu kelompok ataupun organisasi, agar kelompok atau organisasi tersebut dapat membentuk kader-kader baru yang berkualitas, yang tentunya kedepanya akan berguna bagi kelompok atau organsasi tersebut. Karena akan ada regenerasi yang baik di dalam kelompok atau organisasi tersebut karena banyaknya kader-kader yang berkualitas. Pengkaderan yang baik juga akan melahirkan kader-kader yang mempunyai disiplin tinggi dan komitmen yang kuat bagi organisasi atau kelompoknya.

Namun, akhir-akhir ini pengkaderan sudah sangat berubah. Pengkaderan yang seharusnya menjadi tempat pembentukan watak dan karakter mahasiswa baru, justru menjadi ajang balas dendam para senior kepada
mahasiswa baru dengan alasan karena mereka pun pernah mengalami hal yang sama. Lebih parahnya lagi pengkaderan terkadang menjadi ajang mempertontonkan kekuatan senior kepada mahasiswa baru, sehingga senior yang menjadi pengkader tak ubahnya seorang preman di mata para mahasiswa baru.
Ironis memang, pengkaderan yang seharusnya di penuhi dengan ajang aduh kualitas dan kreativitas, malah berubah menjadi ajang untuk balas dendam maupun untuk mempertontonkan kekuatan, yang pada ahirnya bukan mafaaat yang di peroleh melainkan justru kemudaratan. Munkan inilah yang kita dapat lihat dalam proses pengkaderan di Universitas Hasanuddin. Pengkaderan yang di harapkan menjadi ajang pembinaan mahasiswa baru, agar di dapatkan mahasiswa baru yang bukan hanya cerdas intelektual saja, tetapi juga cerdas emosional. Tetapi justru menjadi ajang balas dendam dan mempertontonkan kekuatan bahkan berujung pada kematian mahasiswa baru contohnya yang terjadi di tahun 2011, di mana seorang mahasiswa baru ”AWALUDDIN”. Mahasiswa fakultas Mipa jurusan Kimia ini harus merenggang nyawa karena kesalahan pengkaderan itu sendiri. Melihat lebih jauh bagaimana pengkaderan di fakultas hukum unhas, apakah sudah baik atau belum?
Maka jawabanya belum. Pengkaderan yang menurut dekan fakultas hukum bapak PROF.DR.ASWANTO,SH.,MH.,DFM. Bertujuan untuk melatih mahasiswa baru untuk disiplin dan juga agar terbentuk rasa saling memiliki antar sesama mahasiswa baru, ataupun antara mahasiswa baru dengan seniornya. Hal ini di maksudkan agar bentrokan dapat di hilangkan, namun justru sebaliknya.Di saat mahasiswa baru di minta agar menjaga rasa solidaritas, tetapi justru senior yang mempertontonkan hal yang sebaliknya. Di mana pada saat mahasiswa baru di suruh berkumpul, para mahasiswa senior mempertontonkan hal yang seharusnya tidak di lakukan oleh orang yang terdidik yaitu bentrokan, seperti yang terjadi pada hari selasa tanggal 25 september 2012. Dan masih banyak lagi praktek pengkaderan yang tidak mendidik. Seperti mahasiswa baru di wajibkan berpakaian yang tak ubahnya orang gila, mahasiswa baru di perintahkan saling menyakiti (menampar), mahasiswa baru di perintahkan membawa susu dan apel yang selanjutnya, bukan mereka yang menikmatinya, tetapi justru seniornya, mahasiswa baru di perintahkan membawa uang yang kemudian akan di kumpul oleh senior, dan masih banyak lagi praktek pengkaderan yang tidak mendidik.

Bagaimana pengkaderan yang ideal bagi mahasiswa baru?
Jika kita mencari bagaimana pengkaderan yang ideal bagi mahasiswa baru, maka kita perlu melihat dari tujuan dan esensi dari pengkaderan itu sendiri. Adapun tujuan dan esensi pengkaderan secara umum adalah sebagai tempat terjadi perkenalan, membuat mahasiswa baru lebih mengenal dengan dunia perkuliahan, membuat mahasiswa baru paham cara belajar yang baik di bangku perkuliahan, dan membuat mahasiswa baru paham dengan kondisi kampus. Jadi pengkaderan itu seharusnya lebih menitik beratkan pada bagaimana cara memperkenalkan dunia kampus kepada mahasiswa baru dengan cara yang elegan dan mendidik tentunya bukan dengan cara yang tidak mendidik maupun memaksa.

Pengkaderan yang ideal bagi mahasiswa baru juga harus sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu penggajaran, penelitian ,dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karna itu pengkaderan seharusnya menggedepankan bagaimana membuat mahasiswa itu mendapatkan ilmu yang berguna bagi mereka kedepanya, tetapi tidak harus memaksakan kehendak atau menggurui seseorang apalagi membentak. Tetapi lebih baik di melakukan Partner Divelopment dengan cara mengajak musyawarah atau sharing bersama maka mahasiswa baru pasti akan lebih suka, selain itu senior juga akan dapat ilmu dari sharing – sharing tersebut. Selanjutya pengkaderan itu harus membuat mahasiswa baru itu mau untuk melakukan yang namanya penelitian di mana senior harus memberikan contoh kasus kepada junior kemudian mahasiswa baru melakukan penelitian terhadap hal tersebut dan kemudian memaparkanya di depan teman-temanya. Sehingga banyak mafaat yang di peroleh oleh mahasiswa baru itu sendiri. Karna melakukan proyek penelitian sendiri dan kemudian memaparkanya. Dan selanjutnya mahasiswa baru harus di ajak turun kelapangan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. contohnya turun ke jalan membersihkan jalanan, memberikan edukasi kepada masyaraka, melakukan penggobatan geratis, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk pengabdian lainya yang bermanfaat.
Pengkaderan juga harus membuat mahasiswa baru itu sendiri mengetahui fungsinya sebagai mahasiswa. karena sebagai mahasiswa bukan hanya mempunyai fungsi akademik tetapi juga banyak fungsi lain. Contohnya mahasiswa berfungsi sebagai agen of change (agen perubahan), social control (pengawal kebijakan pemerintah), moral force (teladan masyarakat). Tetapi semua itu harus di sampaikan dengan cara yang benar sehingga mahasiswa baru dapat mengetahui hakikat dan fungsinya sebagai mahasiswa. Sehingga setelah pengkaderan mereka dapat menggamalkanya.

Jadi,pengkaderan yang ideal itu harus sesuai dengan tujuan dan esensi dari pengkaderan itu sendiri, dan juga harus sesuai dengan tri darma perguruan tinggi. Dan yang terpenting pengkaderan harus memanusiakan mahasiswa baru bukan membuat sebuah robot mahasiswa yang selalu patuh pada seniornya. Dan untuk memanusiakan mahasiswa baru, harus di lakukan dengan cara yang manusiawi dan melalui proses pengalaman serta pengamalan yang mulia dan bertanggung jawab dan bukan melalui sebuah program pengkaderan yang penuh penyiksaan, tekanan dan doktrin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GLOBALISASI MEMBAWA KEMALASAN ATAU KEPRAKTISAN (?) by Christina Juniati

Globalisasi adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar di telinga kita. Karena globalisasi adalah salah satu faktor yang utama yang menyebabkan perubahan sosial yang ada di indonesia dan dunia pada umumnya. Teknologi saat inipun benar-benar canggih hingga apapun yang kita butuhkan dapat di lakukan dengan mudah dan praktis, hampir semua masyarakat Indonesia kini memiliki gadget, android, atau smartphone. Saat ini hampir semua hal dapat di dapatkan dengan mudah dan praktis, tidak perlu keluar rumah dengan menggunakan telfon genggam saja semuanya beres. Mau makan dengan menelfon delivery food makanan akan langsung di antar dan siap makan, mau belanja baju, sepatu, celana, bahkan peralatan dapurpun tidak perlu ke pasar cukup dengan menghubungi online shop barang yang kita inginkan akan di kirim sampai ke rumah, sekarang di mal-mal dan pusat perbelanjaan lainnya mereka menggunakan eskalator  dan elevator (lift). Meski ada tangga itupun hanya dipakai pada keadaaan darurat. Eskalator tersebut memanjakan pengunjung perbelanjaan karena kemudahannya. Pengunjung tinggal naik eskalator  tersebut dan otomatis terbawa ke lantai selanjutnya. Ini juga termasuk pemborosan energi, karena eskalator juga memakai listrik untuk menggerakkannya. Otomatis penggunaan listrik di negara ini terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penggunaan eskalator dan hal-hal  yang tidak perlu lainnya. Harusnya masyarakat tahu akibat-akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan barang tersebut yang sangat tidak efisien. Penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan atau barang lainnya. Plastik memang praktis, tapi plastik juga tidak ramah lingkungan. Karena alasan kepraktisan itu plastik tetap menjadi pilihan. Masyarakat harusnya mulai saat ini mengurangi atau bahkan menghentikan pemakaian plastik, karena saat ini sudah terlalu banyak plastik yang sudah tidak terpakai menumpuk menunggu untuk diurai selama berjuta-juta tahun, dan masih banyak lagi. Apakah ini yang disebut kepraktisan, atau mungkin inilah kemalasan ?
Globalisasi menurut Wikipedia encyclopedia adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat (changes) dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dewasa ini, seluruh masyarakat di dunia sedang mengagung-agungkan globalisasi. Termasuk masyarakat Indonesia, yang mulai terpengaruh dengan globalisasi di dunia. Menjadi masyarakat tunggal dan mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Jadi globalisasi adalah suatu tatanan mendunia Bukan tidak mungkin jika hal ini terus berlanjut, jati diri bangsa Indonesia akan hancur dan bangsa Indonesia tidak lagi memiliki identitas yang membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selamjutnya mengenai perubahan social, perubahan social adalah proses social yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsure-unsur budaya dan sistem-sistem social, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsure-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem social lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem social yang baru. Dampak globalisasi terhadap perubahan social dalam ada positif juga negatifnya, dalam hal positif misalnya adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ada hal positif pasti pasti ada juga hal negatif yang di timbulkan dari globalisasi, misalnya perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah  dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk social, mengikuti perkembangan budaya barat juga salah satu dampak negative dari globalisasi karena meninggalkan budaya sendiri, apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain, hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Agar kebiasaan ini tidak berlanjut dan menyebabkan kondisi yang seperti telah dipaparkan di atas kita harus mulai menyadarkan diri sendiri agar tidak melakukan pemborosan-pemborosan lagi. Mulai menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya belajar dengan rajin dan bersungguh-sungguh. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Sedangkan Perubahan social adalah proses social yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsure-unsur budaya dan sistem-sistem social, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsure-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem social lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem social yang baru. Namun dalam kenyataannya banyak dampak yang terjadi karena perubahan social dan globalisasi ini sehingga menimbulkan dua macam gerakan, yaitu gerakan pro-globalisasi dan anti globalisasi. Globalisasi disebut juga zaman transformasi global. Dimana secara garis besar mempengaruhi perubahan pada masyarakat terutama masyarakat indonesia yang berupa dampak positif dan dampak negative. Nah, jadi semua itu tergantung dari diri masing-masing mau mengikuti era globalisasi ini dalam jalur yang negative atau positif, hal-hal negative itu sebenarnya dapat dengan mudah kita pisahkan, dan kita tetap berpegang dalam hal-hal positif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS