Obat Kimiawi :
1.Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2.Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
3.Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
4.Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5.Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6.Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
7. Reaksi terhadap tubuh cepat.
Obat Herbal :
1.Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
2.Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
3.Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
4.Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
5.Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
6.Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.






















Sebelum adanya sistem pendingin yang modern, es krim adalah makanan yang mewah dan hanya dihidangkan pada acara-acara yang spesial.
Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina. Tsai Lun adalah orang yang menemukan kertas yang dibuat dari bahan bambu yang mudah didapatkan di Cina pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu, walaupun sebenarnya cara pembuatan kertas pada awalnya merupakan hal yang sangat dirahasiakan.
Penggunaan timbal dan grafit yang memberikan efek goresan abu-abu sudah 




